Membahas mengenai konsep dasar teknologi website, sejarah, istilah teknologi website dan desain website.
1. Pengertian Website
Situs web (website) adalah sekumpulan halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada peladen (server) yang sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan area lokal (LAN) melalui alamat yang dikenali sebagai URL (Uniform Resource Locator). Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai World Wide Web atau disingkat WWW. Meskipun setidaknya halaman beranda situs internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada praktiknya beberapa situsnya mewajibkan pendaftaran bagi anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat mengakses isi dalam situs web tersebut. Pembatasan-pembatasan ini umumnya karena alasan keamanan, kerahasiaan, menghormati privasi, atau karena tujuan komersial tertentu.
Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa (plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi berbasis HTML dan XHTML, kadang-kadang disisipi dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban (browser) web dan ditempilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor komputer.
Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Sebagai tambahan untuk meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat pula mengimplementasikan mekanisme akses melalui protokol HTTPS (secure).
2. Sejarah Singkat Web
Penemu web adalah Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee. Sedangkan situs web yang tersambung dengan jaringan pertama kali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika merancang website adalah untuk memudahkan tukar menukar dan memperbarui informasi pada sesama peneliti di tempat ia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat kerja Tim) mengumumkan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh pubik.
Pada akhir 1993, terdapat lebih dari 500 server web, dan trafik WWW meningkat menjadi 1% dari trafik internet. Kemudian pada akhir 1994, terdapat 10.000 server web, 2000 diantaranya adalah komersil, dengan 10 juta pengguna.
Berners-Lee meninggalkan CERN untuk bergabung dengan MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan membuat International World Wide Web Consortium (W3C).
Referensi: A short history of the Web
3. Akses Website
Biasanya pembahasan dalam sebuah situs web merujuk pada sebuah ataupun beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. Sebuah situs web bisa berisi pranala (link) yang menghubungkan ke situs web lain.
Situs web biasanya ditempatkan pada server web. Sebuah server web umumnya telah dilengkapi dengan perangkat-perangkat lunak khusus web server (misalnya Apache, IIS, Nginx, dan sebagainya).
Supaya bisa berkomunikasi dengan semua komputer yang tersambung ke internet, digunakan sebuah protokol komunikasi yang menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Setiap komputer yang terhubung ke internet mempunyai sebuah alamat IP, misalnya 192.168.100.4. Untuk memperoleh informasi atau data di internet, pengguna dapat mengetikkan sebuah alamat web pada address bar. Alamat suatu situs di internet disebut nama domain. Jadi, nama domain adalah alamat permanen situs di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah situs.
3.1. Format URL
Setelah pengguna mengetikkan URL yang dituju. URL tersebut berisi nama domain atau sub-domain sebagai alamat dari website yang dituju. Tetapi browser tidak langsung mengakses alamat tersebut. Tetapi terlebih dahulu menghubungi server DNS (Domain Name System) yang berisikan daftar pasangan nama domain dan sub-domain dengan alamat IP-nya (misalnya www.wikipedia.com – 202.68.0.134). Server DNS kemudian memberikan respon balik berupa alamat IP dari alamat yang dituju ke browser yang ada di komputer pengguna. Baru kemudian browser menghubungi alamat IP tersebut. Alamat URL yang lengkap biasanya mempunyai format sebagai berikut :
[protokol]://[nama-host]/[path]/[nama file]
- Protokol menunjukkan jenis protokol yang akan digunakan, yaitu http, https, ftp, dan sebagainya.
- Nama host adalah nama domain atau sub-domain yang akan dipanggil.
- Path adakah folder atau direktori tempat file-file diletakkan di web server.
- Nama file adalah nama dari file yang akan diakses.
Misalnya URL gambar Tim Berners-Lee di atas adalah
https://didi.web.id/content/images/20241117013930-timbernerslee.jpg
- URL di atas menggunakan protokol https.
- Nama domain adalah didi.web.id
- Path atau direktoriya adalah content/images.
- Nama file yang diakses adalah 20241117013930-timbernerslee.jpg
3.2. Jenis Website
Secara garis besar, situs web bisa digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu statis dan dinamis.
Website Statis Situs web yang memiliki konten yang sifatnya statis atau tidak berubah-ubah. Meski demikian, perubahan bisa terjadi namun tergolong jarang. Untuk bisa melakukan perubahan, pengguna harus melakukannya secara manual menggunakan bahasa pemrograman yang digunakan. Web statis juga merupakan web yang tidak memiliki interaksi dengan pengguna baik interaksi admin web maupun pengunjung.
Adapun ciri-ciri web statis adalah:
- Hanya menggunakan HTML yang dapat dikombinasikan dengan CSS dan Javascript
- Tidak mempunyai database
- Jarang terupdate sehingga disebut statis
Keunggulan dari web statis adalah:
- Lebih cepat daripada web dinamis karena untuk menyuguhkan konten, server tidak perlu memproses terlebih dahulu. Artinya loading halaman web juga menjadi lebih cepat.
- Web statis dapat dibuat tanpa keahlian pemrograman
- Proses pembuatan web tergolong cepat
- Memungkinkan proses indexing mesin pencari yang cepat
- Perawatan web yang mudah
- Hemat biaya produksi maupun biaya operasional
Kekurangan dari web statis adalah:
- Fungsional web yang terbatas
- Konten bersifat statis sehingga jarang diubah
- Interaksi dengan pengguna menjadi terbatas
- Pemilik web statis harus mengorganisir semua file secara manual
Website Dinamis Website dinamis adalah jenis web yang bersifat fleksibel. Isi konten pada web ini dapat berubah sewaktu-waktu dengan mudah. Misalnya pengguna dapat melakukan interaksi secara langsung, seperti menambah atau menghapus konten dalam web. Namun tentu saja bahasa pemrograman yang digunakan jauh lebih kompleks dibandingkan website statis. Proses maintenance website dinamis relatif lebih mudah karena adanya Content Management System (CMS).
Ciri-ciri website dinamis diantaranya:
- Web dinamis menggunakan bahasa pemrograman seperti PHP, ASP, JSP, NET, Perl, ColdFusion dan lain sebagainya. Semua itu harus diinstall di perangkat server web karena akan digunakan untuk pemrosesan di sisi web (server side).
- Web dinamis bisa memiliki database.
- Konten di dalam web dinamis bisa berasal dari pengunjung, database, dan admin web itu sendiri.
- Web dinamis lebih sering di-update.
Keungguan website dinamis adalah:
- Konten dan layout halaman web bisa diubah sesuai kebutuhan
- Konten dan layout halaman web dibuat terpisah, sehingga loading akan lebih cepat.
- Memakai dynamic HTML (DHTML).
- Memakai pemrograman server untuk mengatur perubahan data.
- Menggunakan CMS, sehingga akan lebih mudah untuk mengubah konten atau isi website.
- Bisa memakai database untuk menyimpan konten atau isi.
- Memiliki fitur komunikasi dua arah antara admin dan juga para pengguna.
- Konten terbaru selalu berada di urutan paling atas untuk memperjelas konten yang diupdate.
Kekurangan website dinamis: - Sangat kompleks dan kompetitif, sehingga sulit untuk melakukan optimasi SEO. - Penggunaan berbagai teknologi, plugin, dan isi konten yang banyak membuat kecepatan website menjadi lambat. - Membutuhkan biaya dan waktu yang lebih pada awal pembuatan. - Membutuhkan hosting yang cukup besar untuk membantu menyimpan file web.
3.3. Alat Penjelajah Website
Penjelajah web, atau sering disebut peramban, atau web browser, adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima dan menyajikan sumber informasi di internet. Sebuah sumber informasi diidentifikasi menggunakan URI (uniform resource identifier) yang dapat berupa halaman web, gambar, video, atau jenis konten lainnya.
Meskipun web browser terutama ditujukan untuk mengakses internet, web browser dapat juga digunakan untuk mengakses informasi yang disediakan oleh server web dalam jaringan pribadi atau berkas di sistem penyimpanan.
Beberapa contoh penjelajah web yang populer diantaranya adalah Google Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, Opera, Safari, dan lain sebagainya.
4. Komponen Dasar Dalam Membangun Website
- HTML (Hypertext Markup Language), merupakan bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web. Markah atau markup tersebut biasanya disebut tag. HTML ini merupakan standar internet yang didefinisikan dan dikendalikan oleh World Wide Web Consortium (W3C).
- CSS (Cascading Style Sheet), merupakan aturan untuk mengatur beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemrograman. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh W3C pada tahun 1996. CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, spasi, margin, dan sebagainya.
- JavaScript, pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape di bawah nama Mocha, yang kemudian namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript. JavaScript merupakan salah satu teknologi inti web selain HTML dan CSS. JavaScript membantu membuat halaman web interaktif dan merupakan bagian aplikasi web yang esensial.
Comments